Proyek Raksasa Hijau

Judul ini bukan merujuk kepada tokoh buto ijo dalam dunia kosmologis Jawa maupun tokoh Hulk yang merupakan jelmaan dalam dunia komik Amerika. Raksasa hijau dalam artikel ini merujuk kepada proyek patung robot super GUNDAM di Tokyo yang ditujukan untuk menyampaikan pesan lingkungan kepada warga tokyo. Jadi, “hijau” di sini tidak merujuk kepada warna, melainkan kepada lingkungan.

Hingga hari ini, robot GUNDAM dalam ukuran sebenarnya itu diperagakan di Taman Shiokaze Odaiba, Tokyo. Barangkali banyak di antara kita, terutama laki-laki dewasa maupun anak-anak, yang mengenal anime atau kartun Jepang GUNDAM. Anime ini merupakan karya Toshiyuki Tomino di bawah perusahaan animasi Sunrise. Pertama kali diudarakan lewat serial televisi bertajuk Mobile GUNDAM Suit pada 7 April 1979. Cerita aslinya versi tahun 1979 kemudian dikembangkan menjadi sekuel, prekuel, sempalan, dan bahkan latar waktu yang berbeda. GUNDAM pun menjadi sangat populer di luar dunia layar kaca dan layar lebar. Ia juga menjadi topik favorit di dunia game dan mainan. Di dalam industri mainan, BANDAI–salah satu perusahaan mainan terbesar di Jepang–memegang lisensi untuk memproduksi berbagai merchandise dari proyek GUNDAM.

Ada banyak versi kepanjangan dari GUNDAM. Di antaranya adalah Generation Unsubdued Nuclear Drive Assault Module, General Purpose Utility Non-Discontinuity Augmentation Maneuvering Weapon System, Gigantic Unilateral Numerous Dominating Ammunition, dan Gunnery United Nuclear Duetrion Advanced Maneuver System. GUNDAM merupakan salah satu ikon budaya modern urban Jepang yang populer. Pasukan Bela Diri Jepang menggunakan istilah ini untuk sistem persenjataan yang dikembangkannya. Departemen Pemadam Kebakaran Jepang juga menggunakan GUNDAM untuk mempromosikan sistem pemadaman kebakaran di masa mendatang.

Menurut serialnya, GUNDAM merupakan perangkat robotik multiguna yang tergabung dalam Federasi Bumi (Chikyū Renpō, 地球連邦). Pada umumnya perangkat GUNDAM mempunyai nama tertentu seperti RX-178 Gundam Mk-II, MSZ-006 Zeta Gundam, dan LM312V04 Victory Gundam. Karakter GUNDAM yang ditegakkan di Taman Shiokaze Odaiba adalah HG GUNDAM RX-78. Ukurannya disesuaikan dengan proporsi ukuran nyatanya, yakni setinggi 18 meter.

Seperti yang saya kemukakan di awal, proyek mewujudkan raksasa ini merupakan salah satu kampanye Go Green yang dicanangkan oleh kumpulan perusahaan Jepang kepada masyarakat urban di Jepang, khususnya di wilayah Tokyo. Proyek ini bertujuan untuk mengajak kaum muda dan anak-anak untuk lebih mencintai lingkungannya. Selain pendirian patung raksasa, proyek ini juga diwarnai dengan pelbagai kegiatan lain seperti konser musik dan kegiatan pembersihan lingkungan di sekitar Odaiba, Tokyo. Selain untuk pesan lingkungan, proyek GUNDAM hijau ini juga ditujukan sebagai dukungan terhadap pencalonan Tokyo sebagai tempat penyelenggaraan Olimpiade pada 2016. Nah, bagi yang tidak sempat menyaksikannya sendiri, saya tampilkan gambar patung raksasa RX-78 yang amat memesona di bawah ini.

15082009


(mataponsel–image captured by Nokia N73 with 3.15 MP built-in camera and Carl Zeiss optical lens)

Pintu Masuk Darurat

Semula saya tidak pernah memperhatikan untuk apa sebenarnya tanda berbentuk segitiga terbalik di jendela pada bangunan-bangunan bertingkat di Jepang. Saya kira itu hanya sebuah tanda untuk menunjukkan arah bagi pembersih gedung tinggi untuk memasang sebuah alat atau tangga. Maklum saja, tanda seperti itu tidak ada di jenis rumah flat semacam rumah saya yang rata-rata hanya berlantai 2. Biasanya tanda segitiga merah terbalik itu ada di apartemen berlantai 3 atau lebih.

Saya baru sadar arti tanda tersebut ketika mengantar teman saya pindah ke sebuah apartemen baru di dekat rumah saya. Ketika diperhatikan dengan cermat ternyata tanda merah tersebut adalah stiker atau seal dari Dinas Pemadam Kebakaran kota setempat. Ada cap dinas kebakaran di balik stiker tersebut. Ternyata tanda segitiga merah tersebut merupakan petunjuk bagi petugas pemadam untuk masuk ketika sedang terjadi kebakaran di gedung tinggi. Mereka bisa masuk ke dalam gedung dengan jalan memecahkan kaca jendela tersebut. Pemberian tanda tersebut juga tidak sembarangan, melainkan sudah memperhitungkan lay out bangunannya.

31072009

Jadi, ketika dalam keadaan darurat, petugas pemadam tidak perlu lagi bingung menentukan lewat pintu mana mereka harus masuk ke dalam gedung. Biasanya pada jendela dengan tanda segitiga tersebut tidak boleh diletakkan barang-barang mebel besar yang bisa menghalangi masuknya petugas pemadam dalam kondisi darurat. Ketika tahu arti tanda tersebut, saya menjadi kagum terhadap manajemen bencana yang diterapkan di Jepang. Mereka selalu menyiapkan diri sebelumnya karena bagaimana pun kapan terjadinya bencana tidak dapat ditebak.


(mataponsel–image captured by Nokia N73 with 3.15 MP built-in camera and Carl Zeiss optical lens)